Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti menunjukkan adanya hubungan antara konstipasi dan risiko penyakit jantung. Konstipasi merupakan kondisi yang sering terjadi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam buang air besar atau jarang buang air besar.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal European Journal of Preventive Cardiology ini melibatkan lebih dari 13.000 orang dewasa yang memiliki keluhan konstipasi. Para peneliti memantau partisipan selama 6 tahun dan menemukan bahwa mereka yang mengalami konstipasi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami konstipasi.
Menurut Dr. Xiang Gao, salah satu peneliti yang terlibat dalam studi ini, konstipasi dapat menyebabkan peradangan dan ketidakseimbangan mikrobiota dalam usus, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Kondisi konstipasi juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan kadar kolesterol yang tidak sehat, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan kesehatan pencernaan kita dan mencegah terjadinya konstipasi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah konstipasi antara lain adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat, minum air yang cukup, berolahraga secara teratur, dan mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula.
Dengan menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah konstipasi, kita juga dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Sehingga, penting bagi kita untuk selalu memperhatikan pola makan dan gaya hidup sehat demi mencegah terjadinya konstipasi dan penyakit jantung.