Setiap tahun, pada bulan Agustus atau September, warga Shanghai merayakan Festival Kue Bulan, sebuah tradisi yang telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Festival ini diselenggarakan untuk merayakan kesuksesan panen padi dan untuk menghormati dewi bulan, Chang’e.
Di kota tua Shanghai, yang dikenal sebagai Old Shanghai, festival ini dirayakan dengan penuh semangat dan kegembiraan. Paduan budaya dari berbagai komunitas yang tinggal di kota ini tercermin dalam perayaan ini. Penduduk asli Shanghai, Tionghoa, dan juga pendatang dari luar negeri ikut serta dalam merayakan Festival Kue Bulan.
Salah satu tradisi yang paling terkenal dalam Festival Kue Bulan adalah memakan kue bulan. Kue bulan adalah kue bulat yang terbuat dari adonan tepung, gula, dan berbagai isian seperti pasta kacang merah, pasta kacang hitam, atau telur. Kue ini biasanya dikemas dalam bentuk bulan sabit dan dihias dengan motif-motif yang indah.
Selain memakan kue bulan, warga Shanghai juga mengadakan berbagai acara seni dan budaya selama Festival Kue Bulan. Pertunjukan musik tradisional, tarian, dan pertunjukan seni lainnya menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini. Tidak hanya itu, pasar malam dengan berbagai barang antik dan makanan tradisional juga turut menyemarakkan festival ini.
Festival Kue Bulan di Old Shanghai adalah contoh nyata dari bagaimana berbagai budaya bisa bersatu dalam sebuah perayaan yang meriah. Melalui festival ini, penduduk kota tua Shanghai dapat mempertahankan dan merayakan warisan budaya mereka, sambil juga membuka diri terhadap pengaruh budaya dari luar.
Dengan paduan budaya yang tersaji di Old Shanghai, Festival Kue Bulan tidak hanya menjadi acara tahunan yang dinantikan oleh warga setempat, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan keindahan dan keberagaman budaya Shanghai. Semoga tradisi ini dapat terus dilestarikan dan dirayakan oleh generasi mendatang.