Beda upacara minum teh ala China dan Jepang

Teh merupakan minuman yang populer di berbagai belahan dunia, termasuk di Tiongkok dan Jepang. Kedua negara tersebut memiliki tradisi minum teh yang berbeda, baik dalam upacara maupun cara penyajiannya.

Upacara minum teh ala China dikenal dengan istilah “gongfu cha”. Upacara ini merupakan tradisi yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan dianggap sebagai seni yang sangat berharga. Biasanya, teh disajikan dalam teko kecil yang dikenal dengan nama “zhong”. Teh kemudian diseduh dengan air panas dalam waktu yang sangat singkat, sekitar 20-30 detik. Setelah itu, teh disajikan dalam cangkir kecil dan diminum dengan cara menikmati aroma dan rasanya secara perlahan.

Di sisi lain, upacara minum teh ala Jepang dikenal dengan istilah “chanoyu” atau “sado”. Upacara ini lebih menekankan pada keindahan dan kesederhanaan. Teh yang digunakan biasanya adalah teh hijau matcha yang disajikan dalam mangkuk kecil yang dikenal dengan nama “chawan”. Teh kemudian diseduh dengan air panas dan dikocok hingga menghasilkan busa yang khas. Teh kemudian diminum dengan cara langsung meminumnya dari mangkuk tanpa menggunakan sendok.

Selain perbedaan dalam upacara minum teh, China dan Jepang juga memiliki perbedaan dalam cara penyajian teh. Di China, teh biasanya disajikan dengan camilan ringan seperti kue atau buah-buahan. Sedangkan di Jepang, teh biasanya disajikan tanpa camilan dan dianggap sebagai minuman yang cukup untuk menikmati keindahan dan kesederhanaan.

Meskipun terdapat perbedaan dalam upacara minum teh ala China dan Jepang, keduanya memiliki nilai dan tradisi yang sangat berharga. Minum teh bukan hanya sekedar untuk menghilangkan dahaga, tetapi juga sebagai sarana untuk bersantai, menikmati keindahan, dan menghargai tradisi yang telah ada sejak zaman dahulu.